Beritabalionline.net – Resepsi HUT ke-819 Kabupaten Bangli ke-819 dilaksanakan pada Rabu (10/5/2023) malam, bertempat di panggung utama Alun-alun Kabupaten Bangli.
Dengan mengusung tema “Bangli Jengah” serta menggunakan Tari Baris sebagai icon HUT tahun ini, malam resepsi HUT Bangli ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba, di antaranya juara pertandingan vola voli Bupati Cup 1, lomba penjor tingkat Desa Adat, lomba paduan suara tingkat PKK, lomba senam nangun Sat Kerti Loka Bali, lomba gema pucuk bang, serta lomba desa dan ditutup dengan pementasan Tari Kreasi Budaya Garuda Nusantara dari siswa SMK N 1 Bangli.
Kemeriahan malam resepsi itu dihadiri Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta beserta Ny. Sariasih Sedana Arta, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar didampingi Ny. Suciati Diar, Ketua DPRD Bangli IKetut Suastika didampingi Ny. Ayu Sukma Suastika, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra didampingi Ny. Suardini Giri Putra, Pimpinan DPRD beserta anggota DPRD, Pimpinan Forkompinda, Pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Bangli serta undangan lainnya.
Ketua Panitia HUT ke-819 Bangli, Agung Suryadarma dalam laporannya menyampaikan, kemeriahan rangkaian Hut Bangli akan dilaksanakan hingga 27 Mei 2023 yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti lomba pameran UMKM, kuliner, parade budaya, pameran bonsai, serta pagelaran musik dari band lokal Bali dan artis Ibu kota.
Terkait pendanaan dalam kegiatan HUT tahun ini, dikatakan Suryadarma, diperoleh dari dana gotong royong para ASN di lingkungan Pemkab Bangli, non ASN, BUMD serta donatur dari seluruh elemen masyarakat Bangli.
Sememtara itu Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya menyampaikan, Bangli memiliki potensi sumber daya yang besar, dan potensi ini tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya dukungan dan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat Bangli. Untuk itu, di hari yang bersejarah ini, dengan berpijak pada bhisama Raja Bangli Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana tahun Saka 1126 bulan Isaka tanggal 10 Mei Paro Terang, hari Pasaran Maulu, Kliwon, Candra Wuku Kelurut (10 Mei 1204 masehi) yang setiap tahun diperingati sebagai hari lahirnya Kota Bangli, bupati mengajak seluruh krama Bangli untuk bahu membahu bersatu bangkit jengah membangun Bangli.
Dengan modal semangat kebersamaan dan keyakinan yang kuat, selama 2 tahun kepemimpinan Bupati Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati I Wayan Diar, Bangli telah mampu mewujudkan satu persatu program pembangunan infrastruktur dasar untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerti Loka Bali Menuju Bangli Era Baru.
Untuk itu pihaknya mengajak seluruh masyarakat Bangli, khususnya kepada Aparatur Sipil Negara yang telah diberikan kepercayaan, amanat dan pasuwecan dari Ida Betara untuk bersungguh-sungguh “ngayah” mendedikasikan diri untuk Gumi Bangli.
“Sebab dalam perkembangan global yang sangat dinamis saat ini, kita harus berani meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama, harus berani mengambil cara-cara baru, berani mengambil keputusan- keputusan taktis yang cepat, tepat, terarah dan terukur dengan inovasi-inovasi yang tentunya tetap dalam koridor norma dan aturan yang berlaku,” katanya.
Sedana Arta menambahkan, dengan mengusung tage line ‘Bangli Jengah’ Peringatan HUT ke-819 Bangli tahun ini menggunakan ikon “Tari Baris Gede” yang bermakna bahwa Bangli adalah salah satu Daerah di Bali yang kaya akan tradisi dan budaya.
“Bangli adalah daerah yang memiliki beragam jenis Tari Baris Gede, bahkan terbanyak di Bali. Filosofi tarian ini merupakan tarian sakral yang ditarikan pasukan sebelum bertempur ke medan perang, sebagai simbol keberanian, kekuatan, keagungan dan simbol persatuan.
Dengan spirit Tari Baris Gede, Bupati Bangli berharap terlahir “taksu semangat jengah” untuk bahu membahu, bergotong royong, bersatu padu, masyarakat di daerah ini untuk bangkit “nindihin” jagat Bangli.
Selama kurang lebih sebulan penuh ini kota Bangli akan diramaikan dengan berbagai acara seni dan budaya. “Tentu ini bukan semata- mata untuk acara pesta dan hiburan semata, ada maksud yang lebih dalam dari semua itu, yakni bagaimana menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan masyarakat Bangli pada daerahnya, sehingga tidak lagi malu menyebut diri “Nak Bangli” sebab pembangunan di Bangli sudah mulai sejajar dengan Kabupaten lain di Bali,” tutup Bupati asal Desa Sulahan, Bangli ini. (*/tik)





